Tuesday, September 6, 2011

Best Hijab Story

SERENADE TASBIH KLASIK

Berulang kali Syila menyemprotkan minyak wangi pemberian dari pacar kesayangannya Ludi, sambil sesekali berekspresi centil ala model-model papan atas di depan cermin dengan pakainnya yang serba minim. Tak lama ia terhenyak melihat jam tangan sudah menunjukan pukul 08.15 “OMG….aku telat !!!” Syila memukul jidatnya sendiri, dengan cepat ia meraih tas di tempat tidurnya dan bergegas meninggalkan ruangan berukuran mini itu.
Seperti biasa Ludi sudah menanti di depan kost-kostan Syila dengan wajhnya yang masam. Syila dengan watadosnya hanya senyam-senyum sambil nyengir. “Sayank, makasih ya parfumnya, kalo nanti beliin parfum lagi sebaiknya merk..bla..bla..bla…soalnya ini bla..bla…bla..” dengan gayanya yang khas (Leumpeung) Ludi hanya mendengar ocehan itu seperti angin berlalu, bagaimana tidak? Bisa-bisa telinga rombeng denger ocehan-ocehan Miss Hebring yang kalau disambungin mungkin panjangnya melebihi jalan tol Jakarta-Bandung ^_^.
Dua bulan berlalu, Ludi makin jarang terlihat jadi ojeg Syila dengan alasan beragam, dari mulai sibuk ngurusin kerjaan sampe anter mama dan kakak ataupun adiknya dan mungkin nenek kakeknya sekalian. Ironisnya, Hp Ludi pun ikut-ikutan sibuk. Belakangan ini, Syila merasa sangat kesepian apalagi tanpa Ludi yang biasanya siap siaga menemani 24x7 jam seminggu (kalo bukan dipisahin sama ibu Ludi yang cerewetnya 3x lipat dari Syila). Beberapa teman Syila sempat bilang kalo Ludi akhir-akhir ini sering terlihat batang hidungnya di depan warung Abdul Khodir, salah satu warung terkenal tempat bersarangnya para mapia judi. Dengan tegas Syila langsung kontra dengan pernyataan-pernyataan itu karena setau Syila Ludi emang beneran lagi sibuk. Ternyata benar saja, suatu hari Syila melihat Ludi sedang asyik nyekek botol minuman haram. OMG, tanpa pikir panjang Syila langsung memutuskan untuk menjauh dan cut dari Ludi.
***
Hari minggu yang cerah, entah terkena geledek atau karena mimpi ditimpuk sepatu rombeng sampe Syila hilang ingatan (ikut gabung pengajian HIREMIS alias Himpunan Remaja Islam ^_^). Hilda temen kerja Syila berhasil membius Syila untuk mengikuti acara rutin tiap minggu itu. Hilda memang teman Syila paling dekat di tempat kerjanya, selain orangnya supel, cantik dan gak pilih-pilih, dia juga pintar dan tempat curhat paling enak sedunia (menurut pengakuan Syila). Sudah beberapa hari ini rasanya Syila nyaman curhat ke Hilda dari mulai keluarganya yang kurang harmonis, sampai masalah asmaranya. Advice-advice Hilda selalu enak didengar tanpa ada kesan menasihati ataupun menggurui. Sampai suatu hari Syila mengeluh merasa bosan dengan dirinya sendiri. Di moment tepat itulah Hilda mengajak Syila untuk mencari kedamaian hati (mengaji), alhamdulillah…Syila langsung mengiyakan, meskipun di hari pertama itu iya hanya memakai selendang tipis untuk menutupi kepalanya (dengan rambut tergerai dan masih Nampak).
Syila makin rutin ikut HIREMIS, setiap minggu pagi dia kesana bersama Hilda. Ups! Ternyata eh ternyata..ada penyebab lain yang membuat Syila betah disana ^^. Diam-diam Syila ngeceng ikhwan yang suka jualan kaset di depan masjid (lho kok bisa???), awalnya Syila hanya bermaksud melihat-lihat kaset disana, siapa tau aja ada yang bikin dia tertarik untuk di beli (dengan harapan menemukan kaset Pop Barat yang sedang dia cari), tapi gagal karena disana hanya terdapat kaset-kaset Islami (nasyidan, ceramahan, tajwidan, dll). Si emang-emang kaset itu (Nizar yang sebenarnya ketua panitia Ikhwan di HIREMIS) tiba-tiba menghampiri “silahkan Ukhti..kasetnya bagus lho ini..bisa didengarkan kalau pikiran kita sedang stress atau bosan” Nizar menyodorkan satu kaset berjudul ‘Serenade Tasbih Klasik’. Subhanallah…Syila langsung terpikat (sama yang nyodorin maksudnya ^^). Lalu dengan sengaja Syila meminta si emang menjelaskan content kaset itu. Dengan panjang lebar si emang menjelaskan kalo kaset itu isinya Asmaul Husna yang dinyanyikan dengan nyanyian yang indah diiringi musik klasik ciptaan musisi terkenal bla..bla..bla…. Syila cuma manggut-manggut aja (padahal gak ngerti ^^) “Ok deh aku ambil satu ya mas…” ucap Syila penuh semangat dengan senyuman pemikat paling manis.
Minggu-minggu berikutnya setiap jam 10.00 (saatnya para Jemaah membuka bekal makan masing-masing), Syila selalu menyempatkan hinggap di stand kaset itu. Entah sudah berapa keping kaset yang sudah ia beli disana (hanya membeli tanpa didengarkan), sampe-sampe Syila akrab sama si emang-emang itu. Belakangan baru dia tau kalo si emang namanya Nizar. Syila makin terkesan saat tau Nizar adalah ketua Ikhwan disana. Saking akrabnya, si emang eh Nizar bercerita bahwa hasil jualan kaset itu untuk disumbangkan ke panti asuhan (kirain Syila emang propesinya jualan kaset ^^). Emh..nampaknya Syila makin kesemsem ^_^. Mereka terlihat makin akrab (karena Syila-nya yang so’ akrab juga sih) “Mas Nizar ko belum menikah…padahal diusia yang sama Kakakku uda punya anak 2 lho..!” celetuk Syila “pasti bukan karena gak ada gadis yang suka, mustahil kalo para akhwat disini gak ada yang terpikat sama Mas Nizar..bla..bla..bla…” Nizar langsung terkekeh-kekeh mendengar pertanyaan Syila yang kaya cacing beranak. Dengan santai Nizar menjawab “yang ana suka tidak memberi kepastian sih..jadinya ana bingung harus pindah toko sebelah yang lebih murah atau tetep di toko ini dengan harga bersaing” (nah lho! Pasti pada bingung artinya apa???). Syila tertawa terpingkal-pingkal “Mas ini ada-ada aja…udah mas pindah toko aja yang memberi harga pasti..”. Hening sejenak. “emang mas Nizar suka yang gimana?” Tanya Syila sambil dag dig dug dengan jawabannya (takut kalo-kalo tak ada satupun kriteria di dalam dirinya). Nizar tersenyum tipis sambil mendelik ke majalah yang tergolek lepek di meja kasir itu seraya berkata “Tuh yang kaya gitu…” (Gubrakzzzz !! di sampul majalah itu ada tokoh artis berkerudung Oki KCB ;-/ ). Syila terdiam sejenak..tidak lama kemudian ia pamit dan berlalu dari Nizar.
Seperti biasa pagi ini Syila menghadiri HIREMIS. Namun ada yang tidak biasa ^^, Syila Nampak anggun dan sangat cantik…Rok panjang merah muda dipadu baju lengan panjang berwarna merah…tidak tanggung-tanggung…wajahnya yang oval, putih dan manis itu kini terbalut kain hingga kecantikannya terpancar begitu menawan. Hilda pun terkaget-kaget melihat penampilan Syila saat itu “Subhanallah,,,cantiknya..” Hilda berdecak kagum. Pantas saja selama ini Syila getol nanya-nanya tentang Hijab, kemaren saja..Hilda terpaksa mengantar Syila mencari DVD tutor tentang macam-macam berkerudung. Tapi tidak ada hasil ;(, untung saja Hilda cerdas ^^, ia mengunggah tutorial cara anak-anak muda berhijab (Hijabers Community). Hilda tidak menyangka perubahan Syila secepat ini. Alhamdulillah…dia tampak lebih dewasa dengan jilbabnya.
“Assalamualaikum“ Syila menghampiri Nizar yang sedang asyik menyusun kaset-kaset di gondola. “waalaikum salam..silahkan dipilih kasetnya ukhti…semoga ada yang tertarik..” lalu Nizar menawarkan kaset andalannya ‘Serenade Tasbih Klasik’. Syila tersenyum “Pasti isi kaset ini bisa mendamaikan hati yang gundah yah Akhi…? Tasbih di iringi musik klasik..” mata Syila berbinar-binar. “Subhanallah..ternyata Ukhti pernah mendengarnya pula?” Nizar setengah menyelidik, rasa-rasanya tidak asing dengan senyum dan mata yang berbinar-binar itu. Syila terkekeh-kekeh “Kau ini ! perkenalkan,,,namaku Asyila Khoerunisa”. Nizar menyipitkan matanya “Astagfirullah..kau Syila?” Nizar terbelalak kaget “Subhanallah…aku pangling!” Nizar mengucek-ngucek matanya. Syila tersenyum anggun “Aku sudah seperti Oki KCB kah?” mendengar itu Nizar tertawa “Lebih dari Oki malah” katanya seraya mengambil sesuatu dari laci “baiklah Syila..sebagai ucapan selamat karena kau telah berhijab, aku undang kamu ke acara walimahan saya bersama seseorang yang telah memberi saya jawaban sebulan kemarin. Alhamdulillah..kita sudah sepakat untuk membina keluarga. Minta do’a nya ya..bla..bla..bla…”. OMG lutut Syila langsung encok pegalinu, lemas tak bertulang. Nizar menyodorkan undangan walimatul ursy. Tangan dan tubuh Syila makin menggigil ketika membaca bahwa gadis paling beruntung itu adalah Nurhilda Syafani yang jelas-jelas adalah sahabatnya sendiri ;(. Ya Allah..betapa egoisnya aku, hanya berusaha jadi pencerita yang baik dan tidak pernah menjadi pendengar yang baik untuk Hilda. Bahkan di hari bahagianya sekalipun aku sama sekali tidak tahu ;( seminggu lagi Hilda sahabatku satu-satunya akan menikah..bersama orang yang benar-benar layak mendapatkannya. Syila merutuk dalam hati. Dengan segera ia menghampiri Hilda dan memeluknya sangat erat. Hilda pasang tampang bingung melihat Syila memeluk dan menangis sejadi-jadinya. “Lho..Syil kamu kenapa?ada apa ini?” Hilda makin bingung. “Kamu jahat Hilda, seminggu lagi menikah tapia aku ga dikasih tau. Kenapa Hil?” perasaan Syila campur aduk antara senang dan kecewa. Tapi Syila sadar, kekecewaannya saat ini sama sekali tidak berguna mengingat kebaikan-kebaikan dibalik itu. Syila makin menyadari hijab yang ia pakai bukan semata-mata untuk menarik simpati Nizar, tapi ia harus lebih meluruskan niatnya agar mendapat simpati Allah.
Hari pernikahan Hilda dan Nizar telah tiba. Syila menghampiri pelaminan mereka dengan senyuman yang paling manis tanpa rasa kecewa.
Tiba-tiba di atas panggung sana “Assalamualaikum..baiklah..pada kesempatan kali ini, saya akan melantunkan sebuah serenade tasbih klasik untuk adikku tercinta Nurhilda…..bla..bla..bla..” semua orang bertepuk tangan. Mata Syila langsung berbinar-binar, sangat indah tasbih klasik itu (Syila baru denger sekarang :P). Syila langsung terpesona (entah ke yang nyanyi atau yang dinyanyikannya ^^) “Hilda jahat..ko ga bilang yah punya kakak se-cute itu ^^” ucapnya dalam hati (Doengzzzz !!! kumat lagi tuh Syila =P ). Sekian.


Selamat kepada ukhti MUTIARA SAFARAH LAILA :)